Masa Subur Pasangan Suami Istri Dan Masalah Ketidaksuburan

Penelitian yang dilakukan oleh Fertility Fact tahun 2005 menyebutkan, 90 juta pasangan di dunia sering mengalami stres ketika tidak diberi momogan dengan segera. Hal ini menyebabkan ketidaksuburan pada wanita.

Para pasangan suami istri biasanya menginginkan kehadiran anak pasca menikah dan dari sinilah masalah timbul ketika anak tidak kunjung hadir. Maka dengan mengetahui masa subur perempuan ketika sudah menikah, ini akan membantu program kehamilan pada pasangan suami istri tersebut.

Rata-rata pasangan suami istri yang baru menikah membutuhkan waktu 5 hingga 6 bulan untuk dapat hamil. Namun hal tersebut tidak semuanya benar. Banyak juga pasangan suami istri bisa cepat dapat diberi anak dalam waktu yang singkat dan juga bisa hamil dalam waktu yang terbilang cukup lama. Hal ini ditentukan dari masa subur wanita dan laki-laki sebagai pasangan suami istri tentunya.

Informasi lain dapat kita kutip dari Discovery pada 2005. Sebuah pasangn suami istri bisa juga dikatakan tidak subur ketika sudah menjalani rumah tangga sekitar kurun waktu satu tahun. Dalam hal ini tentunya pasangan tersebut melakukan hubungan tanpa alat kontrasepsi dan dengan waktu yang normal. Di sini, dapat kita simpulkan bahwa tidak selamanya masa subur wanita atau laki-laki sekali pun dalam hubungan suami istri bisa dijadikan patokan untuk bisa hamil.

Masalah ketidaksuburan ini tentu tidak hanya bergantung pada masa subur pada wanita. Banyak faktor yang memengaruhi seseorang dapat dikatakan subur atau tidak. Ketidaksuburan pada wanita biasanya dilatarbelakangi oleh disfungsi hormon, terganggunya rahim, kurang agresifnya sperma dalam sel telur, dan faktor lainnya.

Adapun masalah ketidaksuburan pada rumah tangga dapat diuraikan sekitar 40% ketidaksuburan dialami oleh wanita, 40% ketidak suburan dialami oleh pria, dan 20 % dilatarbelakangi oleh pola makan, pola hidup, dan lainnya kurang baik.

Masa subur sendiri dapat diartikan sebagai suatu masa dalam masa menstruasi pada perempuan dan di dalamnya terdapat sel telur yang siap dibuahi sehingga memungkinkan untuk terjadinya kehamilan. Masa subur wanita ini tentunya sangat berguna bagi para pasangan suami istri dalam melakukan hubungan suami istri.

Seperti yang sudah kita ketahui, siklus menstruasi yang dialami oleh perempuan ini dipengaruhi oleh hormon seks perempuan. Hormon-hormon ini di antaranya adalah hormon esterogen dan progesteron. Hormon-hormon inilah yang memengruhi perubahan pada perempuan secara fisiologi.

Perubahan-perubahan tersebut di antaranya memengaruhi pada suhu badan tubuh wanita, kesuburan pada wanita, perubahan pada serviks, panjang siklus menstruasi, dan perubahan-perubahan lainnya. Masa subur wanita ini tentunya dapat kita ketahui dengan cara menghitungnya.

Sudah dijelaskan di atas pula bahwa mengetahui masa subur ini berguna sekali bagi pasangan suami istri, baik untuk program kehamilan atau program penundaan kehamilan. Jika pasangan suami istri menginginkan kehamilan, pada masa subur inilah akan membantu proses kehamilan terjadi. Sel telur yang matang bisa dibuahi dan nantinya akan menghasilkan embrio yang nantinya akan menjadi janin.
Fakta dan Mitos dari Masa Subur Perempuan

Masa subur sering dikait-kaitkan dengan sifat-sifat yang dialami oleh para perempuan pada masa ini. Namun tidak semua sifat ini dialami oleh perempuan dan merupakan fakta yang memang pasti terjadi. Ada juga mitos-mitos yang beredar mengenai perempuan yang mengalami masa subur ini. Berikut adalah beberapa fakta atau bahkan mitos yang terjadi pada perempuan dalam masa subur.

1. Perubahan Sikap

Beberapa fakta membuktikan bahwa pada masa subur, biasanya perempuan akan bersikap lebih tajam dari biasanya terhadap perempuan lain. Dalam hal ini, perasaan yang dimiliki oleh perempuan yang sedang mengalami masa subur akan merasa tersaingi oleh wanita lain dan merasa ingin bersaing.

Ketika masa ovulasi datang, perempuan akan lebih berkomentar yang tidak baik jika berpendapat mengenai perempuan lain. Rasa seperti ini datang dari hati seorang perempuan itu sendiri.

2. Alat Kontrasepsi

Pada masa subur wanita, alat kontrasepsi yang dipakai tentunya akan sangat mempengaruhi masa ovulasi ini. Alat kontasepsi ini baiknya jika dilakukan dengan berbagai konsultasi kepada dokter dan pasangan Anda. Setiap kontrasepsi yang dipilih tentu akan ada efek dari pemakaian dan efek yang ditimbulkan setelah pemakaian alat kontrasepsi tersebut.

Pemilihan alat kontrasepsi ini tentunya sangat mempunyai andil besar dalam masa kesuburan pada wanita. Seperti yang kita ketahui, alat kontrasepsi dengan cara suntik misalnya, jika pemakaian alat kontrasepsi suntik ini dihentikan, maka waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan siklus menstruasi akan berlangsung sekitar 6 hingga 12 bulan untuk memulihkannya. Ini berbanding terbalik dengan alat kontrasepsi pil, siklus menstruasi akan cepat pulih dibanding dengan cara suntik.

3. Berat Badan

Sering tidak diketahui oleh beberapa pasangan suami istri bahwa ketidaksuburan juga bisa dilatarbelakangi oleh berat badan. Hal ini dibuktikan dengan sebuah penelitian yang dilakukan bahwa sekitar 12% ketidaksuburan disebabkan oleh berat badan. Berat badan yang terlalu kecil dapat menyebabkan siklus menstruasi pada wanita tidak teratur dan kemungkinan melahirkan bayi juga akan memiliki berat badan rendah.

Namun, memiliki berat badan yang besar alias gemuk pun tidak menjamin kesuburan itu datang. Jika berat badan terlalu besar, akan terjadi ketidakseimbangan terhadap hormon. Selain itu, berat badan yang tinggi juga rentan terhadap tekanan darah tinggi dan juga diabetes pada masa kehamilan.

4. Minum Kopi

Sering tidak disadari oleh para perempuan bahwa meminum kopi juga dapat memengaruhi kesuburan pada wanita. Perempuan yang meminum kopi lebih dari empat gelas per hari memiliki potensi tidak subur lebih besar dari yang lain.

Seperti yang kita ketahui, kopi memiliki kandungan kafein yang dapat mengurangi kandungan darah dalam hormon prolactin. Hormon prolactin ini sangat berhubungan dengan tingkat kesuburan pada wanita sehingga masa subur perempuan pun begantung pada pola makan yang baik pula.

Mengetahui Masa Subur Perempuan

Seperti yang sudah dikatakan di atas, kesuburan memang penentu untuk memiliki keturunan atau kandungan yang diimpikan. Kesuburan tidak hanya dipengaruhi dari masa subur perempuan, tetapi juga kesuburan dari pihak pria yang sebagai penentu kesuburan dalam hubungan suami istri.

Dengan mengetahui masa subur pasangan yang dalam hal ini adalah pasangan suami istri, maka kita sebagai seorang wanita dapat menghitung masa subur dengan cara menghitungnya. Mengetahui siklus masa subur dapat diketahui dengan cara menghitung masa subur wanita dengan siklus menstruasi.

Masa subur wanita memang banyak dijadikan sebagai patokan dalam menentukan program kehamilan. Masa subur ini bisa diketahui dengan cara menghitunganya. Berikut adalah cara menghitung masa subur wanita dengan siklus menstruasi.

Cara menghitung masa subur wanita dengan siklus teratur 28 hari adlah sebagai berikut. Dalam perhitungan masa subur ini, hari pertama dalam siklus menstruasi ini dihitung sebagai hari ke-1. Sementara, masa suburnya sendiri merupakan hari ke-12 hingga hari ke-16 dalam siklus menstruasi tersebut.

Sebagai contoh misalnya, seorang istri mendapat haid mulai tanggal 9 Januari, maka tanggal tersebut merupakan hari ke-1 sehingga hari ke-12 jatuh pada tanggal 20 Januari dan hari ke-16 jatuh pada tanggal 24 Januari. Dapat disimpulkan bahwa masa subur wanita ini terjadi sejak tanggal 20 hingga 24 pada setiap bulannya.

Demikianlah pembahasan mengenai masa subur perempuan. Semoga bisa bermanfaat untuk pasangan hubungan suami istri.

0 comments:

Post a Comment