Terapi herbal merupakan bentuk penyembuhan atau pengurangan rasa sakit menggunakan tanaman atau tumbuhan berkhasiat obat. Terapi ini bisa dilakukan sendiri oleh penderita. Meskipun demikian, akan lebih baik jika tetap berkonsultasi dengan dokter herbal, sehingga jika terjadi ketidakcocokan dapat segera diantisipasi. Dalam terapi ini, berbagai jenis tanaman obat dapat digunakan, baik yang dalam kondisi segar maupun yang telah dikeringkan.

Jenis tanaman yang sering dimanfaatkan untuk terapi herbal diantaranya sambiloto, temulawak, komfrey, lada, sidaguri, gandarusa, brotowali, tapak liman, mahkota dewa, dan masih banyak lagi yang lainnya. Tanaman obat tersebut selain dapat mengobati rematik dan asam urat, bisa juga untuk mencegah timbulnya cacat sendi akibat tertimbunnya kristal asam urat atau mencegah terjadinya komplikasi pada ginjal dan organ tubuh lainnya.

Agar khasiat tanaman herbal bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin, ramuan yang digunakan harus tepat. Prinsip yang harus diikuti antara lain perebusan dilakukan setelah dosis obat diketahui; alat-alat yang digunakan untuk merebus sebaiknya terbuat dari bahan yang aman, seperti tanah, keramik, atau kaca; semua bahan dimasukkan ke dalam wadah perebusan dengan ditambah air sesuai yang dianjurkan dan direbus; serta perebusan cukup dilakukan di atas api kecil.

Mengonsumsi ramuan herbal sebaiknya juga diimbangi dengan menerapkan pola makan teratur dan benar; menghindari makanan atau minuman yang mengandung alkohol; serta tidak mengonsumsi makanan berpurin tinggi, seperti jeroan, udang, kerang, makanan kaleng, durian, avokad (penderita rematik bukan gout tetap bisa mengonsumsinya), nanas, melinjo, air kelapa, dan daging merah.

0 comments:

Post a Comment