• Beda antara orang yang arif bijaksana dengan orang biasa adalah;orang yang arif selalu kekurangan waktu,sedangkan orang awam selalu kelebihan waktu karena tidak tahu akan berbuat apa.

  • Karena hidup ini singkat,maka percepatlah langkah dengan bergerak lincah dan cepat. Sadarlah bahwa kehidupan ini kita jalani satu hari demi satu hari,selanjutnya kecepatan akan menjadi penting dan bermanfaat,apabila kita berada dijalan dan arah yang benar.
    Biarlah hari kemarin berlalu,namun pusatkanlah pikiran kepada apa yang hendak di lakukan dengan penuh kesungguhan di hari ini dan esok hari.

  • Merenungi dan menyesali kepahitan yang telah berlalu,sama dengan membuang waktu bahkan akan membuat diri semakin murung,membenci,bahkan mendendam.Jangan menjadi pemurung,jangan menjadi pembenci apalagi pendendam karena akan dijauhi oleh rezeki dan kesuksesan hidup.
    Sebaiknya jadilah pemaaf dan segera lupakan yang pahit dan hadapilah hari esok dengan penuh optimis dan semangat baru.

  • Betapapun pahitnya pengalaman dan beratnya pengorbanan yang telah dilakukan,janganlah kita buang waktu untuk merenungi dan menyesalinya,lupakan saja dan pandanglah kehari depan.Yang lalu adalah sejarah sedangkan hari esok adalah harapan baru;lagi pula apa yang akan datang itu sulit diterka,jadi pikirkan yang akan dihadapi saja.

  • Pikiran kita seperti kaca cermin,walaupun imajinasi pikiran kita berubah dan berganti;namun permukaan cermin itu tetap tidak berubah.Kita dianugerahi Tuhan YME kemampuan berpikir yang luar biasa,oleh karena itu gunakanlah untuk memikirkan hal-hal yang besar dan baik.Inopasi dan kreasi akan datang kedalam pikiran kita untuk mencapai sukses dalam kehidupan.
    Apabila malas menggunakan pikiran kita,maka akan semakin tumpul dan bodoh otak kita.
    Lingkungan kita bisa berubah namun pikiran kita tidak akan berubah,apabila hati nurani kita tidak menghendaki perubahan.
    Jadi segala sesuatu datangnya dari dalam diri keluar.

0 comments:

Post a Comment